Israel di Pimpin Wanita. Apakah arah Politiknya akan selembut wanita

Mossad, agen rahasia Israel yang disegani di dunia, yang juga dikenal dengan kelihaian sekaligus kekejamannya. Tzipi Livni, Perdana Menteri baru Israel, pernah bekerja di sana. Namun, Livni adalah pendukung kuat atas berdirinya Palestina yang berdampingan dengan Israel, yang dia anggap sebagai solusi terbaik.

Mungkin susah memercayai Livni sebagai pencari perdamaian, terutama warga Palestina, dan juga ucapannya yang pernah mengatakan bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas sebagai tidak lagi relevan.

Lagi, Livni adalah keturunan Yahudi ultra-nasionalis, yang dilahirkan dari pasangan Eitan dan Sarah Livni, imigran Polandia. Kedua orangtuanya pernah berjuang melawan penjajah Inggris sebagai anggota Irgun, militan Zoinis dan organisasi teroris bawah tanah.

Di masa mudanya, Livni anggota Betar, gerakan pemuda Yahudi. Gerakan ini didirikan Ze’ev Jabotinsky, juga pendiri Irgun. Dia adalah Yahudi keturunan Rusia pendamba negara Yahudi.

Sama seperti ayah dan ibunya, serta Jabotinsky, Livni adalah pilar kuat bagi karakter dan identitas Yahudi dan Israel. Namun, Livni juga pendukung mundurnya Israel dari Jalur Gaza dan Tepi Barat, serta salah satu tokoh Israel yang tidak menuduh pejuang Palestina sebagai teroris, tetapi pihak yang menyerang tentara Israel demi harkat diri.

Percaya atau tidak percaya, Livni relatif menghargai penegakan hak asasi manusia di Palestina, yang telah diinjak-injak Israel. Hingga kini Livni pun merupakan salah satu perunding perdamaian Palestina-Israel, sebuah kegiatan yang ingin dia lanjutkan dan misinya ingin pula dia wujudkan.

Perunding senior Palestina, Saeb Erekat, mengatakan, Livni telah lama terlibat proses perdamaian. ”Saya yakin dia akan terus melanjutkan upaya perdamaian dengan Palestina. Saya menyambut baik pilihan rakyat Israel,” kata Erekat.


Hobby sang Perdana Menteri

Livni adalah orang yang tampil bersahaja dan mengaku tidak menyukai formalitas. Kepada Roger Cohen dari The New York Times pada 2007, Livni memberi komentar atas pernyataan Cohen bahwa Livni adalah pribadi yang disiplin.

”Saya tidak suka frase ini, seorang yang disiplin. Ah, saya enggak tahulah, enggak tahu, benar … Ada sisi lain dari diri saya. Saya menyukai celana jins, mendaki gunung, mengunjungi pasar dan mal. Anda baru saja kembali dari Paris: Saya suka Quartier Latin hingga Champs Elysées. Secara umum saya benci formalitas. Anda tahu enggak sih, ketika aku muda, pernah bekerja sebagai waitress di Sinai.”

Ya, ya, ya! Namun, kini nyatanya Livni menjadi PM, setidaknya untuk sementara karena telah terpilih sebagai Ketua Partai Kadima, Kamis (18/7), yang otomatis menggantikan posisi PM Ehud Olmert, yang tersandung skandal korupsi.

Sepak Terjangnya di dunia Politik

Dengan demikian, dia menjadi PM wanita pertama setelah Golda Meir (1969-1974), PM yang terkenal galak, tegas, dan memimpin Israel menghadapi Perang Arab-Israel. Livni meniru ketegasan dan kekukuhan pribadi Meir.

Jejak kariernya dimulai ketika mendapatkan pelatihan militer, sebuah kewajiban bagi semua warga Israel. Saat itu, Livni meraih pangkat letnan pada usia 22 tahun (1980).

Pelatihan ini juga menjadi ajang pencarian bibit bagi agen Mossad dan politisi masa depan Israel. Seperti pucuk dicinta ulam tiba, Livni adalah seorang yang disiplin, memiliki kemampuan analitis dan bakat intelijen.

Pada tahun 1980, Livni memasuki Mossad, dengan posisi sebagai agen lapangan. Livni ditempatkan di Paris. Dalam status ini, dia pernah ikut serta dalam aksi pembunuhan terhadap seorang pemimpin PLO di Yunani, Makmun Syukri Marisyi, salah satu pembantu dekat Abu Jihad (orang kedua di PLO setelah Yasser Arafat).

Livni memilih tidak membuka cerita soal kariernya di Mossad. Bahkan dia mengatakan, karier di Mossad sama sekali tidak memengaruhi hidupnya.

Pada tahun 1996, Livni bertarung untuk menjadi anggota Knesset (parlemen Israel) mewakili Partai Likud, tetapi gagal. Namun, Livni telah menarik perhatian PM saat itu, Benjamin Netenyahu (eks Mossad), yang juga Ketua Partai Likud.

Netanyahu meminta Livni menangani privatisasi BUMN Israel. Ketika Ariel Sharon (juga eks Mossad), Ketua Partai Likud dan menjadi PM tahun 1999, karier Livni menanjak. Sharon menjadi mentor Livni. Livni juga berhasil menjadi anggota Knesset pada 1999.

Pada 2005, Sharon dan Livni mundur dari Likud dan membentuk Partai Kadima, beraliran kanan tengah. Misi partai baru ini adalah mundur dari Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk memungkinkan berdirinya negara Palestina. Latar belakangnya, pendudukan Palestina tak memungkinkan secara moral dan finansial.

Setelah Sharon stroke dan koma sampai sekarang, Ehud Olmert menjadi PM. Livni mengkritik keras Olmert karena ”kegagalan” militer Israel dalam perang di Lebanon selatan tahun 2006. Livni meminta Olmert mundur, tetapi gagal.

Kemudian Olmert tersandung skandal korupsi. Livni menemukan sudut untuk menendang Olmert. Dia berhasil. Lalu dipilihlah ketua Partai Kadima baru, menggantikan Olmert, yang secara tradisi otomatis menjadi PM.

Livni mengalahkan saingan terdekatnya, Menteri Perhubungan Shaul Mofaz. Jadilah Livni sebagai PM, yang membuka memori khalayak pada Golda Meir. ”Saya bukan Golda Meir kedua, tetapi Tzipi Livni pertama,” kata Livni, yang memiliki satu saudara.

Sebagai PM, Livni berjanji mewujudkan Palestina. Kita tunggu saja, apakah dia berhasil mewujudkannya.

dari berbagai sumber .

Wanita merubah Sejarah Dominasi Politik Kaum Pria

Juan Domingo Perón (8 Oktober 1895 – 1 Juli 1974) adalah seorang soldier dan politisi Argentina yang terpilih untuk tiga kali masa jabatan sebagai Presiden Argentina (1946-1955 dan 1973-1974). Perón dan istrinya, Eva begitu populer di kalangan rakyat Argentina. Ia adalah tokoh Amerika Latin yang terkemuka pada abad ke-20, dan telah membawa banyak perubahan penting dalam arena politik negaranya.

Aurelia Tizón (1908 - 10 September 1938) adalah istri pertama Presiden Argentina Juan Perón . Mereka bertemu pada tahun 1925, saat itu Aurelia seorang guru dan mereka menikah pada 5 Januari 1929. dia meninggal setelah 9 tahun usia pernikahannya karna Cancer Uterine.

Aurelia adalah seorang wanita dengan berbagai bakat, dia bisa menggambar, melukis dan berbahasa Inggris, Aurelia menerjemahkan beberapa buku militer Inggris untuk Peron. Walaupun tak ada bukti pasti, dicurigakan bahwa pasangan ini mengadopsi seorang putri.

María Eva Duarte de Perón (lebih dikenal dengan nama Evita (7 Mei 1919 – 26 Juli 1952) adalah istri kedua Presiden Argentina Juan Domingo Perón(1895–1974) dan Ibu Negara Argentina sejak 1946 hingga wafatnya pada 1952.

Eva Duarte bertemu Kolonel Juan Perón pada acara amal pengumpulan dana untuk korban gempa bumi di daerah San Juan. Mereka menikah pada 21 October 1945.

Meskipun ia tidak pernah secara resmi terpilih menjadi tokoh politik, sebagai Ibu Negara ia akhirnya memiliki lebih banyak kekuasaan dan pengaruh dalam pemerintahan daripada siapapun, kecuali suaminya. Di antara kaum miskin dan kelas pekerja Argentia, ia mempunyai kharisma yang tidak banyak tandingannya di luar monarkhi

Evita membentuk Yayasan Eva Perón, yayasan amal yang membangun ribuan rumah dan sekolah untuk kaum perempuan dan kaum miskin dan untuk pertama kalinya dalam sejarah Argentina menjamin tidak ada ketimpangan dalam pemeliharaan kesehatan untuk warganya. . Evita juga memimpin pembentukan Partai Peronis Perempuan, yang merupakan partai politik perempuan pertama di negaranya.

Pada masa hidupnya itulah untuk pertama kalinya ia menganjurkan rakyat Argentina untuk memanggilnya bukan sebagai "Eva Perón" namun sekadar "Evita", yaitu bentuk (kesayangan) dalam bahasa Spanyol ("Eva Kecil")

Pada 1951, ia mengadakan kampanye agar dimungkinkan mencalonkan diri menjadi Wakil Persiden Argentina. Hal ini ditentang oleh militer Argentina, kaum elit, dan akhirnya suaminya sendiri. Andaikan Evita terpilih, ia akan menjadi wakil presiden perempuan pertama di dunia. Pada 1952 Evita mendapat gelar resmi "Pemimpin Rohani Bangsa".

Evita juga tokoh yang sangat kontroversial pada masa hidupnya, bahkan sampai hari ini. Meskipun hanya enam tahun lebih ia berkiprah dalam politik Argentina, di masa itu ia menjadi pusat gosip dan kabar burung. Dalam bukunya "Evita: The Real Life of Eva Perón", Marysa Navarro dan Nicholas Fraser mengklaim bahwa mitos dan distorsi tentang Eva Perón adalah yang paling rumit dari tokoh politik modern manapun.

Semasa hidupnya, Evita adalah perempuan paling berkuasa di negerinya. Kebanyakan sejarahwan setuju bahwa ia tetap yang paling berpengaruh dalam sejarah bangsanya dan di seluruh Amerika Selatan. Pada saat kematiannya, ia adalah perempuan paling berpengaruh di seluruh dunia

María Estela Martínez de Perón (lahir 4 Februari 1931) yang dikenal sebagai Isabel Martínez de Perón adalah istri ketiga Presiden Juan Perón dan Presiden Argentina. Ia menjadi presiden wanita pertama di negaranya yang memerintah pada 1 Juli 1974 - 24 Maret 1976.

Pertemuan itu bermula ketika Juan Peron meninggalkan negaranya dan tiba di Panama. Ketika dalam pembuangan, Peron berjumpa dengan penari (dancer) klub malam di Paraguay bernama Isabel. Perón amat tertarik dengan kecantikannya dan percaya bahwa Isabel mampu mengisi kekosongan hidupnya setelah kematian isteri kedunya, Eva Perón.

Perón kemudian mengajak Isabel bersamanya ke Madrid, Spanyol pada tahun 1960. Negara ini menganut ajaran Katolik Roma yang kuat dan melarang seorang hidup bukan dengan istrinya yang sah. Atas desakan pihak agama, Perón menikah untuk ketiga kalinya pada 15 November 1961. Sebuah pernikahan antara mantan presiden dan penari klub malam yang terpaut umur tiga dekade.

Di Madrid, Perón aktif kembali dalam kancah politik Argentina dan menggunakan Isabel sebagai perantara dari Spanyol ke Amerika Selatan.

Pada 19 September 1955, Peron diberhentikan dan diasingkan setelah militer melakukan kudeta pemerintahannya. Pengasingan selama 18 tahun tidak melunturkan pengaruhnya di kalangan rakyat. Pada tahun 1973, yaitu pada usia lebih 70 tahun, Perón terpilih kembali sebagai Presiden Argentina untuk periode yang ketiga kalinya. Dalam satu strategi politik, ia menamakan isterinya, Isabel Martínez de Perón, sebagai deputi presiden. Ia meninggal di kantornya pada 1 Juni 1974 dan posisinya kemudian digantikan Isabel (istrinya).


diambil dari berbagai sumber